Rabu, 27 Februari 2013

Buletin Epidemiologi minggu ke-7

BULETIN BULANAN EPIDEMILOGI 
MINGGU KE-7 TAHUN 2013
PL DAN SURVEILANS 
DINKES BENGKAYANG

Ketepatan Dan Kelengkapan Laporan W2
Dari 17 Puskesmas di Kabupaten Bengkayang, Kelengkapan Puskesmas mengirim W2 SMS berjumlah 16 laporan atau 94 % , sementara ketepatan waktu pengiriman laporan W2 dan Respons  dari 17 Puskesmas Kabupaten Bengkayang pada bulan januari berjumlah 13 laporan atau mencapai 82 %.
Ketepatan dan Kelengkapan
Laporan Mingguan W2 Bulan Januari  Puskesmas di Wilayah Kerja
Dinas Kesehatan Kab. Bengkayang


Situasi Minggu ke-7 tahun 2013
Insidens tertinggi pada minggu ke-7  adalah ILI diikuti diare akut dan demam yang tidak diketahui sebabnya. Total proporsi morbiditas dari jenis penyakit ILI ini sebesar 37,5%, turun dari minggu ke-6 sebesar 76,6 %.
Distribusi Kasus Menurut Jenis Penyakit/Gejala Dalam  SKD Dan Respons 
Di Kabupaten Bengkayang 
Minggu Ke-7
Tren Penyakit/Sindrom
Berikut ini adalah tren beberapa penyakit menular dan peta insiden minggu ke-7:



Dari beberapa grafik tersebut diatas, dapat dilihat bahwa kasus ILI, diare akut dan demam yang tidak diketahui asalnya meduduki peringkat tiga teratas dari total kasus yang di laporkan oleh seluruh puskesmas yang ada di wilayah kerja Dinas Kesehatan Bengkayang. 

Peta menunjukkan insiden penyakit/sindrom tiap 100.000 penduduk yang terbagi dalam 17 wilayah puskesmas. Peta sebaran beberapa penyakit/sindrom dapat dilihat pada beberapa peta berikut ini: 

Peringatan Dini Minggu Ke-7:

Untuk tingkat Puskesmas, sinyal peringatan dini yang timbul  pada minggu ke-7 adalah:
  1. Peningkatan Kasus Malaria Konfirmasi di Wilayah Kerja puskesmas Monterado yakni 8 kasus dan Puskesmas Sungai betung 3 kasus sementara nilai ambang batasnya adalah 1,5 proporsi jumlah penduduk.
  2. Peningkatan Kasus ILI di Wilayah Kerja puskesmas Capkala 13 kasus, Puskesmas Jagoi Babang  13 kasus, Puskesmas Siding 8 kasus, Puskesmas Sanggau Ledo 10 sementara nilai ambang batasnya  adalah 1,5 proporsi jumlah penduduk.
  3. Kasus Demam yang tidak diketahui asalnya berkategori "Peningkatan kasus" di Wilayah Kerja puskesmas Capkala yakni 6 kasus dan Puskesmas Sanggau Ledo 10 Kasus sementara nilai ambang batasnya adalah 1,5 proporsi jumlah penduduk.
  4. Peningkatan Kasus Kluster Penyakit Yang Tidak Diketahui Penyebabnya di Wilayah Kerja puskesmas Suti Semarang dengan  3 kasus sementara nilai ambang batasnya adalah 1,5 proporsi jumlah penduduk.

Respons Yang Telah Dilakukan
Untuk sinyal peringatan dini yang timbul, DSO melakukan respon via SMS agar puskesmas dapat memantau perkembangan penyakit bersangkutan.

Rekomendasi dan Tindak lanjut:
  1. Seluruh stake holder kesehatan (khususnya unit surveilans) agar meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca yang masih tidak menentu.
  2. Petugas Puskesmas sebaiknya mengirim laporan tepat waktu, setiap hari Senin ke DSO Kabupaten sesuai dengan Algoritma Penyakit/Sindrom. 
  3. Khusus Puskesmas Lembah Bawang  agar lebih proaktif mengirim laporanAlgoritma penyakit/Sindrom harus disosialisasikan dengan baik ke tingkat Pustu.
  4. DSO Kabupaten dan Petugas Puskesmas harus melakukan koordinasi dan komunikasi yang baik, cepat,  dalam rangka mencari solusi yang baik untuk kewaspadaan dini.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar