BULETIN
BULANAN EPIDEMILOGI
MINGGU KE-7 TAHUN 2013
PL
DAN SURVEILANS
DINKES
BENGKAYANG
Ketepatan Dan Kelengkapan
Laporan W2
Dari 17 Puskesmas di Kabupaten Bengkayang, Kelengkapan Puskesmas
mengirim W2 SMS berjumlah 16 laporan atau 94 % , sementara ketepatan waktu
pengiriman laporan W2 dan Respons dari 17 Puskesmas Kabupaten
Bengkayang pada bulan januari berjumlah 13 laporan atau mencapai 82 %.
Ketepatan
dan Kelengkapan
Laporan
Mingguan W2 Bulan Januari Puskesmas di Wilayah Kerja
Dinas Kesehatan Kab. Bengkayang
Situasi Minggu ke-7 tahun 2013
Insidens
tertinggi pada minggu ke-7 adalah
ILI diikuti diare akut dan demam yang tidak diketahui sebabnya. Total proporsi
morbiditas dari jenis penyakit ILI ini sebesar 37,5%, turun dari minggu ke-6
sebesar 76,6 %.
Distribusi
Kasus Menurut Jenis Penyakit/Gejala Dalam SKD Dan Respons
Di
Kabupaten Bengkayang
Minggu
Ke-7
Tren Penyakit/Sindrom
Berikut
ini adalah tren beberapa penyakit menular dan peta insiden minggu ke-7:
Dari
beberapa grafik tersebut diatas, dapat dilihat bahwa kasus ILI, diare akut dan demam yang tidak diketahui asalnya meduduki peringkat tiga teratas dari total kasus yang di
laporkan oleh seluruh puskesmas yang ada di wilayah kerja Dinas Kesehatan
Bengkayang.
Peta
menunjukkan insiden penyakit/sindrom tiap 100.000 penduduk yang terbagi dalam
17 wilayah puskesmas. Peta sebaran beberapa penyakit/sindrom dapat dilihat pada
beberapa peta berikut ini:
Peringatan
Dini Minggu Ke-7:
Untuk
tingkat Puskesmas, sinyal peringatan dini yang timbul pada minggu ke-7 adalah:
- Peningkatan Kasus Malaria Konfirmasi di
Wilayah Kerja puskesmas Monterado yakni 8 kasus dan Puskesmas Sungai betung 3 kasus sementara nilai ambang
batasnya adalah 1,5
proporsi jumlah penduduk.
- Peningkatan Kasus ILI di Wilayah Kerja
puskesmas Capkala 13 kasus, Puskesmas Jagoi Babang 13 kasus, Puskesmas Siding 8 kasus, Puskesmas Sanggau Ledo 10 sementara nilai ambang batasnya adalah 1,5 proporsi jumlah penduduk.
- Kasus Demam yang tidak diketahui asalnya berkategori
"Peningkatan kasus" di Wilayah Kerja puskesmas Capkala yakni 6 kasus dan Puskesmas Sanggau Ledo 10 Kasus sementara nilai ambang batasnya adalah 1,5 proporsi jumlah penduduk.
- Peningkatan Kasus Kluster Penyakit Yang Tidak
Diketahui Penyebabnya di Wilayah Kerja puskesmas Suti Semarang dengan 3 kasus sementara nilai ambang batasnya adalah 1,5 proporsi jumlah penduduk.
Respons Yang Telah Dilakukan
Untuk sinyal peringatan
dini yang timbul, DSO melakukan respon via SMS agar puskesmas dapat memantau
perkembangan penyakit bersangkutan.
Rekomendasi dan Tindak
lanjut:
- Seluruh stake holder kesehatan (khususnya unit surveilans) agar meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca yang masih tidak menentu.
- Petugas Puskesmas sebaiknya mengirim laporan tepat waktu, setiap hari Senin ke DSO Kabupaten sesuai dengan Algoritma Penyakit/Sindrom.
- Khusus Puskesmas Lembah Bawang agar lebih proaktif mengirim laporanAlgoritma penyakit/Sindrom harus disosialisasikan dengan baik ke tingkat Pustu.
- DSO Kabupaten dan Petugas Puskesmas harus melakukan koordinasi dan komunikasi yang baik, cepat, dalam rangka mencari solusi yang baik untuk kewaspadaan dini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar